Cara Mengatasi Kolik atau anak menangis terus |
Kolik adalah kata yang digunakan untuk menggambarkan kondisi ketika bayi terus menangis tanpa sebab yang jelas dan sulit dikendalikan.
Kolik bukanlah suatu penyakit dan tidak menyebabkan si Kecil mengalami penyakit jangka panjang. Umumnya kolik akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa bulan, namun Ibu juga bisa meredakan kolik pada si Kecil dengan beberapa cara.
Tanda-Tanda Kolik
- Menangis dengan kencang selama 2-3 jam, biasanya si Kecil mulai menangis 15 menit setelah disusui. Tangisan akan semakin parah di sore dan malam hari. Tangisan ini akan diikuti dengan beberapa ciri yang tampak pada tubuh si Kecil, antara lain:
- Wajah si Kecil kemerahan
- Tangannya mengepal
- Kaki ditekuk ke dada
- Perutnya mengeras
Cara Meredakan Kolik
• Berikan probotik: Studi menunjukkan bahwa bayi kolik memiliki jumlah mikroflora lebih banyak pada saluran pencernaannya dibandingkan dengan bayi yang tidak mengalami kolik. Probiotik akan membantu mengurangi gejala kolik pada bayi, seperti apa yang dipaparkan oleh Dr. Flavia Indrio, dari departmen pediatri
Lihat A-Z
"Saya menggunakan ini secara rutin untuk mengendalikan kolik. Para orang tua perlu tahu bahwa probiotik
Lihat A-Z
• Gunakan botol hangat: Beberapa bayi akan menikmati rasa hangat pada perutnya. Isi botol dengan air hangat, kemudian bungkus botol tersebut dengan handuk kecil. Letakkan botol di atas perut si Kecil, pastikan air tidak panas, agar tidak membuat kulit si Kecil iritasi.
• Berikan pijatan lembut: Si Kecil akan menikmati stimulasi dari pijatan lembut yang Ibu berikan. Namun, Ibu harus peka dengan respon yang ditunjukkan oleh si Kecil saat sedang dipijat.
• Berikan bunyi-bunyian: Si Kecil menyukai suara yang mengingatkannya dengan ritme denyut nadi yang ia dengarkan saat masih berada di dalam kandungan. Suara tersebut akan membuat si Kecil merasa lebih nyaman.
Sesuaikan Kebutuhan Laktase Si Kecil
Laktase adalah enzim yang membantu memecah kadar gula atau laktosa
Lihat A-Z
Lihat A-Z
Pemberian lactase drop atau antifoaming properties (simeticone) dianggap mampu mengurangi gejala kolik pada si Kecil. Penelitian mengenai lactase drop, pertama kalinya dilakukan di Cork University Hospital, Irlandia oleh Prof. Kearney tahun 1990. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa mengurangi laktosa efektif untuk mengurangi kolik, penelitian ini telah diterbitkan pada Journal of Human Nutrition and Dietetics, pada September 1998. Konsultasikan dengan dokter untuk pemberian lactase drop pada si Kecil, apabila setelah penggunaan selama seminggu gejala si Kecil tidak membaik, maka tidak disarankan untuk melanjutkan penggunaan lactase drop.
Laktosa terkadang sulit dicerna oleh sistem pencernaan si Kecil. Ada pilihan susu formula yang memiliki kadar laktosa lebih rendah, susu tersebut biasanya dipadukan dengan Fructo-oligosaccharides/Galacto-oligosaccharides (FOS/GOS).
Sumber:
- Caffarelli C, et al. Arch Dis Child, 1996; 75:141-144.
- Savino F, et al. Pediatrics, 2010; 126(3):e526-e533.
sumber : nutriclub, diakses pada 04 may 2015
Comments
Post a Comment