Memberikan Pendidikan Seks (Sex Education) pada anak2
Salah satu tugas berat orang tua dalam mendidik anak2nya adalah memberikan pendidikan seks pada anak2. Secara turun temurun terutama daerah "Timur" membicarakan Seks adalah hal yang tabu. Bahkan saya sendiri belajar dan tau soal menstruasi lewat teman2 saya dan ketika mendapat menstruasi pertama tidak bilang ke Ibu saya.
Padahal besar sekali resikonya jika anak2 mencari2 sendiri pengetahuan soal seks yang bisa terjebak pada bahaya di kemudian hari seperti pornografi. Duh penting banget orang tua bisa jadi kamus hidup bagi anak2nya ya, dan juga bisa jadi teman berbagi anak kita, jadi kitalah yang dicari duluan akan berbagai masalah & pertanyaan , bukan teman2nya.
Untuk saya dan keluarga kecil kami, menyampaikan pendidikan seks merupakan paket gabungan dari pelajaran Biology, Kesehatan , Science dan terutama Agama (Islam). Secara berkala saya memberikan pendidikan seks ini kepada 2 anak laki2 saya yang saat ini berusia 7 dan 5 tahun. Salah satu alat bantu yang sudah saya siapkan jauh2 hari adalah buku ini (asli bukan niat jualan/promosi). Buku ini simple tapi cukup lengkap, ada anatomi tubuh laki2 dan perempuan dalam bentuk gambar, organ2 tubuh manusia termasuk organ reproduksi.
Pendidikan seks ini disesuaikan dengan usia anak. Untuk anak kedua saya , penekanan saya pada anatomi tubuh, perbedaan laki2 dan perempuan. Pentingnya menjaga & menutup aurat, keep your body to yourself = tidak boleh orang lain memegang tubuh kita tanpa ijin (ajarkan anak konsep kepemilikan dan meminta ijin), kecuali saat diperiksa dokter, perawat, Ayah-Bunda, don't talk to strangers, don't accept pemberian makanan-minuman/apapun dari strangers kalau terpaksa menerima , segera berikan ke Bunda / Ayah dan beberapa pesan2 lainnya.
Dalam hal mengajarkan anatomi tubuh, ajarkan sesuai nama/istilah medisnya, penis ya penis, vagina ya vagina, bukan istilah2 aneh dalam bahasa daerah/bahasa Indonesia. Juga diiklankan bahwa kata2 tersebut bukan kata2 untuk diucapkan ke orang2/teman2.
Untuk anak pertama yang usianya 7 tahun materinya lebih berat. Malam ini saya baru menyelesaikan mengajar dan berdiskusi panjang lebar soal pubertas dan sistem reproduksi. Seru dong ya menjelaskan soal sperma, mimpi basah, bagaimana bisa ada bayi, dll. Di kelas Sciencenya, anak saya sudah belajar dan berexplorasi dengan menanam tanaman sejak dari seed/benih. Nah ini analogi yang saya pakai untuk menjelaskan konsep reproduksi sejak pembuahan hingga keluarnya bayi.
Anak pertama saya kritis dan sangat detil bertanyanya seperti bentuk sperma seperti apa, bagaimana membedakan mimpi basah yang mengeluarkan sperma dengan ngompol yang mengeluarkan air seni/pipis, kan sama2 basah. Buanyak banget pertanyaan seru, sampai lupa saya . Nah tentu saja muatan pelajaran agamanya lebih banyak seperti konsep baligh dalam Islam, apa kewajiban2 setelah baligh, aturan2 dalam Islam , sedikit mengenai dosa zina, dll.
Sebenarnya masih banyak yang bisa di share, tapi untuk malam ini segini dulu.
Insya Alloh semua ikhtiar kita mengantarkan anak2 kita menjadi pribadi dewasa, mandiri dan tentu saja soleh / solehah dimudahkan Allah subhanahuwa Ta'ala. Aamiin
Salah satu tugas berat orang tua dalam mendidik anak2nya adalah memberikan pendidikan seks pada anak2. Secara turun temurun terutama daerah "Timur" membicarakan Seks adalah hal yang tabu. Bahkan saya sendiri belajar dan tau soal menstruasi lewat teman2 saya dan ketika mendapat menstruasi pertama tidak bilang ke Ibu saya.
Padahal besar sekali resikonya jika anak2 mencari2 sendiri pengetahuan soal seks yang bisa terjebak pada bahaya di kemudian hari seperti pornografi. Duh penting banget orang tua bisa jadi kamus hidup bagi anak2nya ya, dan juga bisa jadi teman berbagi anak kita, jadi kitalah yang dicari duluan akan berbagai masalah & pertanyaan , bukan teman2nya.
Untuk saya dan keluarga kecil kami, menyampaikan pendidikan seks merupakan paket gabungan dari pelajaran Biology, Kesehatan , Science dan terutama Agama (Islam). Secara berkala saya memberikan pendidikan seks ini kepada 2 anak laki2 saya yang saat ini berusia 7 dan 5 tahun. Salah satu alat bantu yang sudah saya siapkan jauh2 hari adalah buku ini (asli bukan niat jualan/promosi). Buku ini simple tapi cukup lengkap, ada anatomi tubuh laki2 dan perempuan dalam bentuk gambar, organ2 tubuh manusia termasuk organ reproduksi.
Pendidikan seks ini disesuaikan dengan usia anak. Untuk anak kedua saya , penekanan saya pada anatomi tubuh, perbedaan laki2 dan perempuan. Pentingnya menjaga & menutup aurat, keep your body to yourself = tidak boleh orang lain memegang tubuh kita tanpa ijin (ajarkan anak konsep kepemilikan dan meminta ijin), kecuali saat diperiksa dokter, perawat, Ayah-Bunda, don't talk to strangers, don't accept pemberian makanan-minuman/apapun dari strangers kalau terpaksa menerima , segera berikan ke Bunda / Ayah dan beberapa pesan2 lainnya.
Dalam hal mengajarkan anatomi tubuh, ajarkan sesuai nama/istilah medisnya, penis ya penis, vagina ya vagina, bukan istilah2 aneh dalam bahasa daerah/bahasa Indonesia. Juga diiklankan bahwa kata2 tersebut bukan kata2 untuk diucapkan ke orang2/teman2.
Untuk anak pertama yang usianya 7 tahun materinya lebih berat. Malam ini saya baru menyelesaikan mengajar dan berdiskusi panjang lebar soal pubertas dan sistem reproduksi. Seru dong ya menjelaskan soal sperma, mimpi basah, bagaimana bisa ada bayi, dll. Di kelas Sciencenya, anak saya sudah belajar dan berexplorasi dengan menanam tanaman sejak dari seed/benih. Nah ini analogi yang saya pakai untuk menjelaskan konsep reproduksi sejak pembuahan hingga keluarnya bayi.
Anak pertama saya kritis dan sangat detil bertanyanya seperti bentuk sperma seperti apa, bagaimana membedakan mimpi basah yang mengeluarkan sperma dengan ngompol yang mengeluarkan air seni/pipis, kan sama2 basah. Buanyak banget pertanyaan seru, sampai lupa saya . Nah tentu saja muatan pelajaran agamanya lebih banyak seperti konsep baligh dalam Islam, apa kewajiban2 setelah baligh, aturan2 dalam Islam , sedikit mengenai dosa zina, dll.
Sebenarnya masih banyak yang bisa di share, tapi untuk malam ini segini dulu.
Insya Alloh semua ikhtiar kita mengantarkan anak2 kita menjadi pribadi dewasa, mandiri dan tentu saja soleh / solehah dimudahkan Allah subhanahuwa Ta'ala. Aamiin
*diambil dari tulisan saudari Fatimah Berliana Monika Purba, pegiat kesehatan bayi dan anak
Comments
Post a Comment