Hal penting yang harus diketahui oleh para calon ibu atau bumil atau ibu hamil bahwa selama kehamilan, banyak wanita yang tetap bekerja bahkan sampai sebulan menjelang kelahiran. Hal ini berbahaya sebab sangat mengganggu pertumbuhan bayi di dalam kandungan. Bahkan bahaya yang ditimbulkan sama seperti efek buruk merokok selama kehamilan.
Menurut hasil penelitian, wanita yang masih bekerja saat kehamilannya berusia 8 bulan rata-rata melahirkan bayi yang beratnya lebih ringan 230 gram dibanding wanita yang berhenti bekerja sejak kehamilan berusia 6 - 8 bulan. Berat bayi lahir normal berkisar dari 3000 - 4000 gram.
Penelitian yang dilakukan University of Essex ini menganalisis data dari 3 penelitian, yaitu 2 penelitian di Inggris dan satunya lagi di Amerika Serikat. Hasilnya menemukan kesimpulan yang sama, bahwa bekerja selama masa akhir kehamilan memiliki efek buruk yang sama seperti merokok saat hamil. Janin dari ibu yang bekerja atau merokok selama kehamilan tumbuh lebih lambat.
Para peneliti memantau 1.339 orang anak yang ibunya berpartisipasi dalam penelitian British Household Panel Survey pada tahun 1991 - 2005. Peneliti juga memantau data dari 17.483 orang wanita yang melahirkan pada tahun 2000 - 2001 lewat penelitian Millenium Cohort Study ditambah dengan 12.166 orang wanita dari National Survey of Family Growth yang memantau kelahiran di Amerika Serikat pada tahun 1970 - 1995.
Temuannya menghasilkan kesimpulan yang sama, bahwa bekerja ketika usia kehamilan 8 bulan akan mengganggu pertumbuhan janin. Temuan yang dimuat Journal of Labour Economics ini kemudian menyerukan perlunya cuti bagi semua ibu hamil.
"Berat lahir rendah merupakan prediktor dari banyak hal yang bisa terjadi di kemudian hari, misalnya lebih kecil kemungkinannya lulus sekolah, gaji lebih rendah dan angka kematian yang lebih tinggi. Orangtua perlu cuti karena manfaatnya bagi bayi bisa sangat besar," kata salah satu peneliti, Prof Marco Francesconi seperti dilansir The Guardian, Senin (30/7/2012).
Bayi dengan berat lahir yang rendah berisiko memiliki kondisi kesehatan yang buruk dan lambat perkembangannya. Selain itu, risikonya menderita berbagai gangguan kesehatan juga meningkat di kemudian hari. Oleh karena itu, berhenti bekerja sejak awal kehamilan akan sangat bermanfaat bagi ibu hamil.
Efek dari bekerja selama hamil ini lebih jelas pada wanita yang melakukan pekerjaan fisik. Pada ibu muda, efeknya tidak terlalu kentara. Berat lahir bayi dari ibu yang berusia di bawah 24 tahun tidak terpengaruh pekerjaannya, tetapi pada ibu yang lebih tua efeknya terlihat mencolok.
Penelitian ini juga menemukan bahwa wanita Inggris masa kini cenderung bekerja lebih lama saat hamil. Sebanyak 16% ibu hamil yang ikut serta dalam British Household Panel Study di tahun 1991 masih tetap bekerja sampai 1 bulan sebelum kelahiran. Angka tersebut mengalami peningkatan menjadi 30% dalam penelitian Millenium Cohort Study pada tahun 2000 dan 2001.
Menurut hasil penelitian, wanita yang masih bekerja saat kehamilannya berusia 8 bulan rata-rata melahirkan bayi yang beratnya lebih ringan 230 gram dibanding wanita yang berhenti bekerja sejak kehamilan berusia 6 - 8 bulan. Berat bayi lahir normal berkisar dari 3000 - 4000 gram.
Penelitian yang dilakukan University of Essex ini menganalisis data dari 3 penelitian, yaitu 2 penelitian di Inggris dan satunya lagi di Amerika Serikat. Hasilnya menemukan kesimpulan yang sama, bahwa bekerja selama masa akhir kehamilan memiliki efek buruk yang sama seperti merokok saat hamil. Janin dari ibu yang bekerja atau merokok selama kehamilan tumbuh lebih lambat.
Para peneliti memantau 1.339 orang anak yang ibunya berpartisipasi dalam penelitian British Household Panel Survey pada tahun 1991 - 2005. Peneliti juga memantau data dari 17.483 orang wanita yang melahirkan pada tahun 2000 - 2001 lewat penelitian Millenium Cohort Study ditambah dengan 12.166 orang wanita dari National Survey of Family Growth yang memantau kelahiran di Amerika Serikat pada tahun 1970 - 1995.
Temuannya menghasilkan kesimpulan yang sama, bahwa bekerja ketika usia kehamilan 8 bulan akan mengganggu pertumbuhan janin. Temuan yang dimuat Journal of Labour Economics ini kemudian menyerukan perlunya cuti bagi semua ibu hamil.
"Berat lahir rendah merupakan prediktor dari banyak hal yang bisa terjadi di kemudian hari, misalnya lebih kecil kemungkinannya lulus sekolah, gaji lebih rendah dan angka kematian yang lebih tinggi. Orangtua perlu cuti karena manfaatnya bagi bayi bisa sangat besar," kata salah satu peneliti, Prof Marco Francesconi seperti dilansir The Guardian, Senin (30/7/2012).
Bayi dengan berat lahir yang rendah berisiko memiliki kondisi kesehatan yang buruk dan lambat perkembangannya. Selain itu, risikonya menderita berbagai gangguan kesehatan juga meningkat di kemudian hari. Oleh karena itu, berhenti bekerja sejak awal kehamilan akan sangat bermanfaat bagi ibu hamil.
Efek dari bekerja selama hamil ini lebih jelas pada wanita yang melakukan pekerjaan fisik. Pada ibu muda, efeknya tidak terlalu kentara. Berat lahir bayi dari ibu yang berusia di bawah 24 tahun tidak terpengaruh pekerjaannya, tetapi pada ibu yang lebih tua efeknya terlihat mencolok.
Penelitian ini juga menemukan bahwa wanita Inggris masa kini cenderung bekerja lebih lama saat hamil. Sebanyak 16% ibu hamil yang ikut serta dalam British Household Panel Study di tahun 1991 masih tetap bekerja sampai 1 bulan sebelum kelahiran. Angka tersebut mengalami peningkatan menjadi 30% dalam penelitian Millenium Cohort Study pada tahun 2000 dan 2001.
Comments
Post a Comment