Mengapa Madu Dilarang diberikan pada Bayi?
Madu sebaiknya tidak diberikan pada bayi usia dibawah satu tahun karena mungkin mengandung toksin botulium. Toksin yang dihasilkan bakteri Clostridium botulinum ini menyebabkan penyakit botulisme pada bayi sehingga menimbulkan masalah otot melemah sampai gangguan pernapasan. Biasanya botulisme menyerang bayi usia antara 3 bulan sampai 6 bulan.
Botulisme pada bayi memang sangat jarang terjadi dan kebanyakan bayi yang terserang botulisme dapat pulih sepenuhnya, namun tetap harus Anda waspadai. Botulisme terjadi ketika penderita menghirup spora bakteri Clostridium botulinum. Spora botulinum dapat ditemukan di tanah, udara, madu, dan sayuran serta buah yang belum dicuci. Bakteri ini biasanya tidak membahayakan anak-anak dan orang dewasa yang lebih tua karena sistem pencernaan dewasa dapat memindahkan spora melalui tubuh sebelum menimbulkan bahaya.
Gejala botulisme
Kurang lebih 3-30 hari setelah bayi ¨mengonsumsi¨ spora bakteri Clostridium botulinum, biasanya bayi akan mengalami konstipasi/sembelit. Konstipasi akan berlangsung beberapa hari sampai minggu, dan akhirnya timbul gelaja lainnya:
-
Otot leher melemah
-
Gerakan wajah atau ekspresi wajah berkurang
-
Sulit makan dan menelan
-
Tangisannya lemah diikuti anggota badan lainnya akan lemah dalam bergerak.
Faktor penyebab botulisme
Berikut ini beberapa faktor yang beresiko meningkatkan kemunkinan terkena botulisme pada bayi:
-
Tinggal di lingkungan dengan tanah yang mengandung banyak spora dari bakteri botulinum
-
Bayi usia di bawah satu tahun sudah mengonsumsi madu
-
Mengonsumsi makanan lainnya yang mengandung spora bakteri tersebut.
Jika bayi dicurigai terserang botulisme, dokter akan melakukan pemeriksaan analisis darah dan tinja untuk mencari adanya toksin botulinum. Selanjutnya, diagnosis didapat dari riwayat penyakit, gejala serta tanda yang muncul, dan pemeriksaan fisik.
Bayi yang terkena botulisme akan mendapatkan terapi berdasarkan gejala yang timbul (simtomatik). Penyakit umumnya sudah bisa diatasi dengan pemberian cairan dan nutrisi yang cukup. Bayi juga akan diberikan antitoksin dan imunoglobulin unuk membantu proses penyembuhan.
Untuk menghindarkan botulisme pada bayi, sebaiknya lakukan hal-hal berikut ini :
-
Hindari memberikan madu pada bayi usia di bawah satu tahun.
-
Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter jika Anda ingin memberikan sirup jagung pada bayi. Hal ini untuk menghindari apakah sirup jagung mengandung spora botulinum atau tidak.
-
Jika bayi Anda tidak BAB selama lebih dari 3 hari, segera bawa ke dokter.
Waspadai toksin yang masuk ke dalam tubuh, baik melalui saluran pencernaan, udara maupun penyerapan melalui mata atau luka di kulit karena bisa menyebabkan penyakit serius. Segera periksakan ke dokter jika Anda mencurigai botulisme pada bayi.
Comments
Post a Comment